Sindonews.com, Jakarta – Akhir tahun lalu, LinkedIn melakukan survei mendalam terhadap 2.000 karyawan profesional tentang sebuah topik mengenai “kebahagiaan di tempat kerja” (kondisi yang kita perjuangkan, tetapi tidak selalu tercapai). Perusahaan impian, gelar terhormat, gaji sejahtera, fasilitas makanan gratis, serta cuti liburan tanpa batas mungkin membuat orang bahagia pada awalnya, tetapi setelah beberapa bulan, efek tersebut pelan-pelan memudar.
Saat ini, terdapat sebuah pengalaman baru yang mewabah di berbagai perusahaan maju yang menghargai SDM seperti layaknya pelanggan, yaitu fokus baru terhadap pengalaman karyawan (Employee Experience atau EX) yang mencengkeram perhatian banyak pengelola tenaga kerja (HRD) di seluruh dunia.
Pengalaman karyawan mengambil bentuk berupa prestasi karyawan, hubungan erat dan solidaritas sesama anggota, aplikasi teknologi, serta tunjangan hidup bermanfaat yang difasilitasi oleh ruang kerja perusahaan. Siklus pengalaman karyawan tersebut mulai dari proses perekrutan, ke hari pertama karyawan, kemudian segala sesuatu yang terjadi di masa karir, hingga akhir masa jabatan mereka.
Mutu dari setiap interaksi yang terjadi antara karyawan dan perusahaan diperhitungkan saat mengukur nilai relasi mereka. Dari banyak lapisan interaksi perusahaan-karyawan yang menjadi faktor penting dalam pengalaman karyawan, aspek ruang kerja jauh lebih berat daripada aspek lainnya. Ruang kerja fisik merupakan jajaran elemen yang dapat disentuh, dilihat, dan bahkan dicium oleh karyawan.
Elemen tersebut terdiri dari denah kantor, pemilihan furnitur, gaya dekorasi, serta kekayaan demografi karyawan perusahaan. Elemen lain yang juga penting adalah fasilitas dengan manfaat peningkatan mutu hidup, seperti keanggotaan gym gratis, makanan enak, dan area ramah tamah dimana karyawan dapat bersantai setelah seharian bekerja.
Kembali ke survei yang diadakan oleh LinkedIn, ditemukan bahwa orang yang benar-benar menikmati pekerjaan mereka memiliki satu kesamaan serupa, yaitu mereka meluangkan waktu untuk belajar di tempat kerja. Ini bisa berarti mereka mengikuti kursus online, berpartisipasi dalam webinar (seminar yang disiarkan oleh sebuah situs), membaca, atau mengambil proyek baru di tempat kerja yang akan membantu memperluas keahlian mereka.
Jumlahnya sangat signifikan, yaitu 47% mengurangi potensi stres, 39% responden merasa lebih produktif dan sukses, 23% siap untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab, dan 21% responden merasa lebih percaya diri dan lebih bahagia.
“Mulai dari gambar denah lokasi perdana GoWork, kami memahami pentingnya kebahagiaan pribadi sebagai pemicu kuat kreativitas dan bagaimana pengalaman karyawan memainkan peran penting bagi kesejahteraan perusahaan,” ujar Vanessa Hendriadi, selaku CEO dan Co-Founder, GoWork di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Lebih lanjut Ia menekankan, GoWork senantiasa berkomitmen untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bermanfaat bagi karyawan dalam segala pengambilan keputusan tidak hanya dari segi gaya rancang, tetapi juga dalam kegiatan komunitas member, kemajuan teknologi, serta pemilihan lokasi strategis.
Dorong Semangat Belajar Intuitif Sesama Anggota GoWork
Dalam mengubah pengalaman karyawan konvensional yang hingga kini mengandalkan struktur tradisi sosial yang berpusat pada pengalaman kerja tradisional di Indonesia, GoWork berupaya untuk memimpin perubahan paradigma ruang kerja bagi perusahaan raksasa melalui solusi intuitif dan terpadu bagi perusahaan di berbagai lokasi strategis di Indonesia.
Di GoWork, para pemimpin tim dan eksekutif perusahaan startup dan blue-chip terkemuka didorong untuk menemukan tata letak kantor, peralatan, dan fasilitas terbaik guna membantu karyawan mereka berkembang.
Hal tersebut dicapai dengan membantu perusahaan tersebut menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menciptakan pengalaman karyawan terbaik melalui solusi ruang kantor terpadu; termasuk diantaranya ruang sosial kolaborasi yang mendorong peluang belajar silang sembari menjunjung tinggi privasi bisnis.
Teknologi yang memberdayakan GoWork dirancang untuk meningkatkan pengalaman pintar anggota di atas sebatas ruang kerja fisik saja. Aplikasi seluler yang dikembangkan khusus menyediakan wadah digital bagi komunitas bisnis untuk terhubung, berbagi, dan berkolaborasi, sekaligus berfungsi sebagai pasar layanan bisnis. Aplikasi seluler pintar GoWork juga menyediakan akses untuk pemesanan ruang kerja, pembelian tiket acara, dan penagihan, cukup dengan satu tombol saja.
GoWork di Tengah Adidaya Bisnis dan Ekonomi
“Ketika perusahaan menjadi penyewa di GoWork, mereka mendaftarkan alamat resmi mereka di salah satu alamat terkemuka lokasi GoWork untuk kepentingan hukum dan surat menyurat. Tetapi perusahaan tersebut sebenarnya memiliki fasilitas untuk menikmati cabang lain juga. Ini berarti bahwa dengan membuka kantor di GoWork, perusahaan secara praktis membuka 11 ‘kantor cabang’ lainnya,” lanjut Vanessa.
Sambung dia menerangkan, kondisi ini memicu kreativitas dan mencegah kebosanan bagi karyawannya. “Saat ini, kami mengoperasikan 11 coworking di lokasi yang telah kami evaluasi dengan cermat sehingga para anggota kami dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan lokasi GoWork mana pun,” jelasnya.
Di Jakarta saja, ada 11 ruang kerja GoWork yang dekat dari banyak stasiun MRT, seperti Plaza Indonesia (MRT Bundaran HI), Chubb Square (MRT Dukuh Atas), Sahid Sudirman, Citylofts, Setiabudi One, dan Millennium Centennial Center (MRT Setiabudi Astra), Menara Rajawali (MRT Bendungan Hilir), Pacific Place (MRT Istora Mandiri), fX Sudirman dan Senayan City (MRT Senayan), dan Pondok Indah (MRT Haji Nawi).
“Kehadiran kami di sini bukan hanya untuk menjadi mitra properti perusahaan-perusahaan, tetapi juga untuk membantu mempercepat pertumbuhan kuat bagi berbagai jenis perusahaan, karena kami berusaha untuk menyediakan ekosistem dan jaringan dukungan bisnis yang penting bagi wirausahawan dan perusahaan dalam berbagai jenis dan ukuran, saya mendorong calon penyewa atau anggota untuk mengakses semua informasi tentang GoWork melalui situs kami, go-work.com,” tutup Vanessa.
Sumber: GoWork Menyediakan Ekosistem dan Jaringan Dukungan Bisnis