KONTAN.CO.ID – JAKARTA. GoWork, salah satu operator coworking di Indonesia, optimistis dapat lebih berkembang pasca COVID-19 dengan protokol kesehatan ketat dan strategi bisnis realistis.
Richard Lim, CFO & Co-Founder, GoWork, menjabarkan strategi bisnis GoWork untuk 6 bulan ke depan adalah terus berkembang menjadi total hampir 60.000-meter persegi area coworking space berteknologi mutakhir yang telah tersebar di 24 titik di 4 kota besar di Indonesia, dengan lokasi terbaru di Treasury Tower, SCBD, Jakarta.
Menurut Richard, walaupun terjadi penundaan pembukaan cabang baru GoWork selama 3 bulan karena COVID-19, pihaknya siap membuka lokasi-lokasi baru di Jakarta, Medan, dan Surabaya segera setelah new normal diterapkan. Richard merasa optimis akan pemulihan berkelanjutan industri coworking dalam kurun waktu 6 bulan ke depan dengan New Normal.
“Dengan pemulihan dan kebangkitan perekonomian nasional secara berkala dan bertahap, maka kehadiran coworking space dengan solusi pengelolaan kantor end-to-end pun menjadi semakin penting. Para pelaku usaha dapat menekan biaya operasional usaha, serta mengurangi gangguan dalam mengelola tim mereka, menciptakan suasana kerja yang efektif, efisien, dan bermutu. Perusahaan yang memiliki kantor GoWork dapat setidaknya menghemat antara 30% hingga 40% dari total biaya,” ungkap Richard, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan, Selasa (9/6).
Ia melanjutkan, operator coworking akan merasakan peningkatan angka occupancy dan interest karena banyak perusahaan yang menjadi lebih fleksibel semasa pasca COVID-19. Tidak hanya itu saja, coworking akan menjadi sebuah solusi terjangkau bagi perusahaan-perusahaan yang semakin cermat dan cerdas dalam memanfaatkan modal usaha sehemat-hematnya dengan memilih coworking space dibandingkan sewa ruang kantor konvensional.
Adapun tiga kunci penting yang dapat dibagikan Richard bagi para pengusaha dan pendiri startup adalah untuk terus mempertahankan fleksibilitas dalam semua aspek agar memudahkan usaha untuk beradaptasi di masa sulit. “Kemudian, mengadopsi pola pikir adaptasi, bersiap menggeser model bisnis atau produk sehingga sesuai dengan perkembangan pasar, serta komunikasi interaktif teratur selama masa krisis untuk menjaga keselarasan dan motivasi para karyawan,” lanjutnya.
Oleh karena itu, GoWork pun menggencarkan strategi komunikasi multi-kanal digital dalam menyebarkan informasi dan protokol new normal, melalui situs, video protokol, media sosial, serta orientasi reopening yang perlu dipahami oleh semua pihak.
Adapun 8 upaya strategis yang digencarkan GoWork dalam rangka menyambut fase new normal yang diterapkan di secara menyeluruh dan berkesinambungan di seluruh lokasi GoWork antara lain adalah mewajibkan penggunaan masker sesuai aturan dari pemerintah mengenai adaptasi New Normal. Seluruh staf, member, dan semua pengunjung yang datang agar mengenakan masker wajah sesuai instruksi. Pihaknya juga mengandalkan teknologi digital berupa aplikasi nirkabel untuk memudahkan para anggota serta mitra GoWork dalam memesan ruang kerja dan ruang pertemuan, menghadiri berbagai acara, hingga melakukan pembayaran.
“GoWork terus mendampingi semua member kami dalam memastikan bahwa ruang kerja yang mereka miliki saat ini sesuai dengan kondisi dan kemampuan finansial mereka. Tidak hanya itu saja, GoWork pun semakin fleksibel untuk berkembang ketika usaha member kembali pulih. Dari perspektif anggota, program ini memberikan mereka semacam ketenangan pikiran karena mereka percaya bahwa GoWork menempatkan member sebagai prioritas utama,” pungkas Richard Lim.
Sumber: Ini Strategi Bisnis GoWork di Indonesia Saat Masa Transisi New Normal