Di kota besar seperti Jakarta, Medan, atau Surabaya, waktu tempuh ke kantor bisa memakan 1–3 jam setiap harinya. Akibatnya, banyak pekerja mengalami kelelahan sebelum hari kerja benar-benar dimulai terutama karena kemacetan. Ditambah tekanan pekerjaan dan ritme hidup yang cepat, commute atau waktu bepergian seringkali menjadi pemicu stres dan gangguan fokus.

Namun, tahukah Anda bahwa waktu tempuh tidak selalu harus identik dengan stres? Dengan pendekatan yang tepat, perjalanan harian ke kantor bisa menjadi waktu transisi yang menyegarkan. Bahkan, bisa berkontribusi positif pada work life balance Anda.

Baca juga: 5 Tips Membuat Lingkungan Kerja yang Sehat untuk Kesehatan Mental

Kenapa Commute Bisa Meningkatkan Stres?

1. Waktu yang Terbuang: Perjalanan panjang membuat waktu personal terpotong, terutama jika pekerjaan juga menuntut banyak.

2. Kondisi Jalan: Macet, polusi suara, hingga kendaraan umum yang padat bisa memicu kelelahan mental.

3. Kurangnya Kendali: Keterlambatan karena faktor eksternal bisa menambah beban pikiran sebelum bekerja.

Semua ini menciptakan ketidakseimbangan antara waktu untuk diri sendiri dan waktu untuk bekerja. Padahal, work life balance adalah kunci utama untuk menjaga produktivitas dan kesehatan mental jangka panjang.

Tips Mengubah Waktu Tempuh Jadi Momen “Refreshing”

1. Ubah Mindset ‘Commute’ sebagai 'Transition Time'

Alih-alih menganggap waktu tempuh pulang pergi sebagai waktu yang terbuang, bayangkan ini sebagai waktu transisi dari “mode pribadi” ke “mode profesional” atau sebaliknya. Dengarkan podcast ringan, musik favorit, atau audio-book. Hal-hal ini bisa membantu “memanaskan” pikiran sebelum menghadapi pekerjaan.

2. Rencanakan Pekerjaan Ringan

Jika Anda menggunakan transportasi umum, manfaatkan waktu untuk menyusun to-do list harian atau mengecek kalender. Ini membantu memulai hari dengan lebih terstruktur tanpa harus langsung loncat ke tugas berat.

3. Latihan Pernapasan atau Meditasi Ringan

Menggunakan earphone untuk mendengarkan meditasi panduan bisa jadi cara efektif meredam stres saat perjalanan terutama dalam hiruk pikuk transportasi. Bahkan lima menit latihan pernapasan dapat menurunkan ketegangan otot dan memperbaiki suasana hati.

4. Optimalkan Fleksibilitas Lokasi Kerja

Salah satu cara paling nyata untuk mengurangi beban dari perjalanan panjang adalah dengan bekerja lebih dekat ke rumah atau di lokasi strategis. Kini, banyak perusahaan mulai mengakomodasi work life balance di perusahaan mereka dengan memberi opsi kerja hybrid atau memilih lokasi kantor yang terhubung langsung dengan transportasi publik.

Misalnya, bekerja dari ruang kantor fleksibel atau coworking seperti GoWork. GoWork hadir di berbagai lokasi strategis di pusat kota, mall, dan gedung perkantoran seperti Pacific Place, Central Park, hingga Millennium Centennial Center. Dengan pilihan lokasi yang dekat dan fleksibel, Anda bisa mengurangi stres perjalanan, bahkan menjadikannya lebih singkat dan nyaman. Ketika sampai di lokasi kerja pun, desain nyaman dan modern membuat mood lebih baik.

5. Gunakan Transportasi Alternatif

Jika memungkinkan, cobalah naik sepeda atau berjalan kaki di sebagian rute Anda. Aktivitas fisik ringan sebelum dan sesudah kerja terbukti memperbaiki mood dan konsentrasi. Hitung-hitung, Anda juga bisa sambil berolahraga dan menyehatkan tubuh.

Waktu commute harian memang tidak selalu bisa dihindari, namun bisa kita kelola agar tidak menumpuk jadi sumber stres. Dengan pendekatan yang lebih mindful dan pilihan lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan hidup, perjalanan ke kantor bisa berubah jadi ritual yang menenangkan, bukan membebani.

Jadikan work life balance sebagai prioritas, dan mulai dari langkah-langkah kecil, termasuk cara Anda bepergian setiap hari.