5 Tips Menghadapi Rekan Kerja yang Sulit
“Duh, gw kurang cocok deh kerja sama si X.”
“Males ah ketemu sama X, vibe-nya nggak enak.”
Kalimat-kalimat di atas pastinya sering kamu dengar sehari-hari di kantor. Ada saja pasti di tempat kerja manapun, apapun industrinya, kamu akan bertemu orang-orang yang sulit dihadapi. Rekan kerja yang selalu bad mood dan komplain, yang jarang bantuin kerja tapi kalau lagi kesulitan kerja selalu minta call, mereka yang selalu banyak omong dan interupsi saat meeting, dan banyak lagi.
Realitanya, kamu akan selalu bertemu dengan orang-orang yang tidak sefrekuensi dengan kamu di setiap fase hidup. Kamu tidak akan bisa selalu menghindari mereka dan harus belajar bagaimana mengatasi situasi-situasi tersebut dengan efektif. Hal ini dapat mengurangi dampak negatif pada pekerjaan kamu dan menjaga hubungan positif dengan rekan kerja. Nah, berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi rekan kerja yang sulit.
Temukan penyebabnya
Sebelum kamu berbicara dengan rekan kerja yang sulit ini, penting untuk menemukan sumber masalahnya dulu. Apakah mereka merasa tertekan dan kewalahan dalam pekerjaan? Apakah mereka tidak senang dengan pekerjaan atau peran mereka di perusahaan? Dengan mengidentifikasi sumber penyebabnya, kamu dapat mendekati situasi dengan rasa empati dan menemukan solusi yang cocok untuk kedua belah pihak.
Berkomunikasi dengan efektif
Saat menghadapi rekan kerja yang sulit, penting untuk berkomunikasi dengan jelas dan blak-blakan. Hindari perilaku pasif-agresif atau bergosip dengan rekan kerja lain tentang situasi ini. Sebaliknya, dekati rekan kerja kamu dengan terbuka dan jujur. Gunakan pernyataan yang menyatakan kekhawatiran kamu dan hindari bahasa yang menuduh. Dengarkan perspektif mereka untuk mencari titik temu.
Baca juga: Lingkungan Kerjamu Toxic? Ini 5 Tanda-Tandanya!
Tetap profesional
Merespon secara emosional pada rekan kerja yang menyebalkan memang hal yang mudah dilakukan, tapi penting untuk menjaga profesionalitas kamu di tempat kerja. Hindari terlibat dalam argumen atau konfrontasi, dan sebaliknya fokus pada menemukan solusi yang untuk semua orang. Ingat, perilakumu menentukan suasana kerja yang positif atau negatif dan berdampak pada satu tim.
Menetapkan batasan.
Jika rekan kerja yang sulit terus-menerus mengganggu pekerjaan atau membuat tuntutan yang tidak masuk akal, penting untuk menetapkan batasan (boundary) yang jelas. Beri tahu mereka kapan dan bagaimana kamu bisa berbicara dan bekerja bersama, lalu patuhi batasan tersebut. Jangan takut untuk berbicara secara jujur dan terbuka. Jika perlu, kamu dapat melibatkan manajer atau HR untuk membantu menetapkan batasan yang tepat.
Fokus pada hal positif.
Memang mudah terjebak dalam aspek negatif dari bekerja dengan rekan kerja yang sulit, tetapi penting untuk fokus pada aspek positif dari pekerjaan kamu juga. Cari kesempatan untuk berkolaborasi dengan rekan kerja lain yang dapat mendukung kamu. Istirahat sejenak untuk menenangkan diri dan tetap positif.
Kesimpulannya, menghadapi rekan kerja yang sulit bisa menjadi tantangan, tetapi penting untuk mendekati situasi ini dengan empati, komunikasi yang jelas, dan profesionalisme. Dengan menetapkan batasan, fokus pada yang positif, dan bekerja untuk menemukan solusi, kamu dapat meminimalkan dampak rekan kerja yang sulit pada pekerjaan dan menjaga hubungan positif dengan rekan kerja kamu.