Suka Overthinking? Hati-Hati Jadi Penyakit!
Career Skills Personal Development Self Improvement

Suka Overthinking? Hati-Hati Jadi Penyakit!

by GoWork Team

Overthinking di dunia kerja, perfeksionis atau insecure dan malah menghambat pekerjaan? Cari tahu di artikel ini

Seringkali kita dihadapkan dengan keputusan-keputusan besar dalam hidup yang harus kita pikirkan matang-matang sebelum bertindak. Menentukan studi kuliah, pindah karir, membeli rumah, hingga menentukan tempat liburan. Berpikir sebelum bertindak adalah hal yang umum, harus dilakukan, malah. Tapi saat kita terlalu lama berpikir sehingga aktivitas harian terhambat dan kamu malah tidak produktif, itu salah satu tanda kamu overthinking.

Apa itu overthinking?

“Overthinking adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal dengan cara yang merugikan serta overthinking dapat berupa ruminasi dan khawatir,” ujar Wirdatul Anisa, seorang psikolog dari Universitas Gajah Mada, dikutip dari artikel kesehatan detikcom. 

Singkatnya, overthinking adalah momen ketika kamu terlalu lama memikirkan dan merenungkan tentang sesuatu, bahkan dapat menghambat pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Overthinking juga sering diasosiasikan dengan penyakit mental, jadi hati-hati, kalau kamu sering overthinking, mungkin ada sesuatu yang lebih dalam lagi yang terjadi dalam hidupmu.

Overthinking pasti akan terjadi, apalagi jika hal yang kamu pikirkan itu berarti banget dalam hidup. Kamu ingin mengambil keputusan yang terbaik atau mengatasi sebuah masalah. Nah, overthinking justru akan mengakibatkan hal yang jauh dari positif. Kamu hanya merenungkan hal-hal negatif yang ada di luar kontrol alih-alih mencari solusi dari masalah yang dihadapi.

Tanda-tanda kamu overthinking?

Contohnya: hari ini kamu akan presentasi dengan klien penting. Kamu sudah menyiapkan presentasi serta keynotes penting yang akan dibicarakan, semua persiapan sudah kamu lakukan. Di hari sebelumnya kamu terus terusan memikirkan tentang presentasi ini, kamu khawatir klien akan bertanya-tanya, khawatir kamu akan lupa harus bicara apa, khawatir peralatan ruang meeting tidak memadai, khawatir kamu akan gagal. Kamu bahkan jadi susah tidur.

Ini sudah masuk ke area overthinking, kenapa? Karena kamu khawatir dan memikirkan hal-hal yang sudah di luar kuasamu. Kamu tidak bisa mengira dengan tepat apa yang klien akan tanyakan, tetapi yang kamu bisa lakukan adalah menyiapkan poin-poin yang mungkin akan mereka tanyakan lalu menyiapkan jawabannya. Selain itu, kamu juga tidak akan tahu persis apa yang akan terjadi, jadi untuk apa merasa cemas akan hal-hal yang di luar kuasamu? Kamu tidak bisa mengontrol hasil dan masa depan, kamu hanya bisa melakukan apa yang terbaik sekarang. 

Jadi, cara mengatasi overthinking adalah…

Ada dua hal simpel yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi overthinking.

  • Duduk dan tulis kekhawatiranmu

Ketika kamu sadar kamu terlalu lama memikirkan sesuatu, atau overthinking, coba berhenti sejenak dan tulis hal-hal apa yang membuat kamu khawatir. Duduk diam dan merenung terlalu lama malah jadi tidak produktif untuk harimu. Coba proses apa yang kamu pikirkan, tulis di buku atau kertas, dan tulis solusi apa saja yang bisa dilakukan.

  • Cari distraksi

Coba cari dan buat daftar kegiatan apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mengalihkan pikiran dari kekhawatiran dan kecemasan yang berlebihan. Contohnya, menonton TV series atau film, mengobrol dengan teman hal-hal diluar pekerjaan, main games, olahraga, mendengarkan musik, dan lain-lain.

Sekarang, kamu sudah tahu apa itu overthinking, tanda-tandanya, serta cara mengatasinya. Overthinking pasti akan terjadi, tapi setidaknya sekarang kamu tahu tanda-tandanya jadi kamu bisa antisipasi dan berhenti melakukannya saat hal itu terjadi. Berita baiknya lagi, kamu juga bisa jadi lebih mindful di dunia kerja saat berhadapan dengan teman kerjamu. Jadi, sudah siap untuk #unleashpotential?