Turnover Karyawan Buat Perusahaan Rugi? Baca Penyebab dan Tips Mengatasinya
Entrepreneurship office wellbeing

Turnover Karyawan Buat Perusahaan Rugi? Baca Penyebab dan Tips Mengatasinya

by GoWork Team

Dalam satu perusahaan, keluar-masuknya karyawan atau turnover adalah hal yang wajar. Di balik itu, ternyata ada pengaruh besar yang bisa mengakibatkan kerugian besar pada perusahaan. Apa sebenarnya turnover karyawan? Apa saja yang menyebabkan terjadinya turnover? Bagaimana dampak turnover serta bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya di bawah ini.

Tingginya tingkat turnover karyawan sangat berdampak pada kondisi perusahaan

Apa itu turnover karyawan?

Secara umum, turnover karyawan adalah kegiatan mengganti karyawan lama dengan yang baru dalam satu perusahaan. Turnover sendiri memiliki dua tipe, yakni sukarela dan terpaksa. Turnover sukarela umumnya disebabkan karena hal-hal yang membuat karyawan mengajukan resign, mulai dari penawaran gaji yang lebih tinggi hingga ingin fokus pada kegiatan di luar karir.

Tipe turnover kedua adalah turnover terpaksa. Hal ini umumnya terjadi akibat PHK oleh perusahaan yang disebabkan oleh perilaku karyawan itu sendiri. Meski demikian, tolak ukur untuk menghitung angka turnover justru datang dari tipe sukarela. Sebab, hal tersebut bisa terjadi karena ada hubungannya dengan internal manajemen perusahaan.

Penyebab terjadinya turnover karyawan

Beberapa penyebab turnover karyawan yang diakibatkan oleh penanganan manajemen karyawan yang kurang baik. Penyebab pertama adalah kesalahan rekrutmen. Ada kemungkinan bahwa ketika melakukan rekrutmen karyawan, tim HRD kurang jelas dalam mencantumkan rincian pekerjaan. Saat pelamar diterima bekerja di perusahaan, karyawan sulit beradaptasi dengan pekerjaan dan ingin resign

Penyebab berikutnya, karyawan kurang memiliki kesempatan untuk tumbuh. Ada kemungkinan karyawan baru ini sulit beradaptasi dengan ritme dan tim kerja. Mereka butuh waktu untuk belajar dan berkembang, tetapi tidak ada waktu dan ruang yang diberikan oleh management. 

Manajer yang buruk juga menjadi salah satu penyebab utama turnover karyawan tinggi. Tidak semua manajer berperilaku buruk terhadap karyawan. Faktanya manajer dengan kemampuan kepemimpinan yang buruk akan menjadikan suasana kerja kurang nyaman.

Banyaknya tugas luar kota serta seringnya lembur menyebabkan karyawan merasa kehidupannya habis di tempat kerja. Kehidupan pribadi dan kantor jadi tidak seimbang sehingga karyawan akan berpikir untuk mengajukan resign.

Baca juga: Baru Naik Jabatan? Inilah 5 Tips Untuk Jadi Leader Yang Baik!

Dampak turnover yang terlalu tinggi

Tingginya tingkat turnover karyawan sangat berdampak pada kondisi perusahaan. Berikut ini adalah sejumlah dampak negatif yang terjadi akibat tingginya tingkat turnover karyawan. 

  1. Kerugian finansial

Merekrut karyawan baru tentu membutuhkan biaya, mulai dari vendor lowongan kerja, interview, hingga pelatihan. Hal ini belum termasuk kewajiban membayar pesangon karyawan yang di PHK atau resign.

  1. Penurunan produktivitas perusahaan

Setidaknya kamu harus memilih karyawan dengan kemampuan yang sama dengan karyawan sebelumnya dan hal ini tentu butuh waktu yang cukup lama, apalagi ketika karyawan yang resign memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan. Hal ini tentu akan menurunkan produktivitas perusahaan.

  1. Penurunan keuntungan perusahaan

Seperti efek domino, penurunan produktivitas tentu berbanding lurus dengan penurunan keuntungan perusahaan. Semakin banyak pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan, maka semakin menurun tingkat penjualan dan kemudian berdampak pada menurunnya perolehan keuntungan perusahaan.

Beberapa penyebab turnover karyawan yang diakibatkan oleh interview dan proses screening yang kurang baik

Cara mengatasi tingginya tingkat turnover

Hingga saat ini, belum ada cara pasti yang dapat membuat karyawan memiliki loyalitas tinggi pada perusahaan. Apabila kamu memahami kebutuhan mereka, bisa jadi usaha Anda efektif menurunkan tingkat turnover karyawan. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat turnover.

  1. Memilih karyawan yang tepat

Saat proses rekrutmen, pastikan karyawan tersebut mampu melakukan pekerjaan sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang kamu butuhkan. Selain itu, kamu juga perlu untuk memahami karakter karyawan ini sendiri. Apakah ia tepat untuk tim yang sudah ada dan bagaimana ia akan beradaptasi dalam pekerjaannya. Karakter karyawan yang tepat akan membantu menciptakan tim yang solid.

  1. Gaji dan Fasilitas yang Kompetitif

Gaji selalu menjadi daya tarik utama dalam melakukan rekrutmen. Selain gaji, fasilitas yang diberikan kepada karyawan juga cukup berpengaruh. Tunjangan asuransi, bonus akhir tahun hingga makan siang gratis, dapat menjadi tolak ukur bahwa perusahaan kamu lebih baik dari perusahaan lain.

  1. Jam kerja yang seimbang

Memastikan perusahaan mampu mencapai target memang penting. Perlu juga memperhatikan kesejahteraan karyawan sebagai bagian penting perusahaan. Jangan terlalu sering meminta karyawan untuk lembur atau bahkan menghalangi mereka untuk mengambil cuti. Kuncinya adalah dengan mengatur perencanaan perusahaan yang efektif sehingga tidak memengaruhi workload masing-masing karyawan.

  1. Training Karyawan

Pembinaan atau training karyawan yang tepat menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Selain dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, training yang tepat juga mampu membuat karyawan lebih produktif dan meningkatkan kualitas kerja. Ini juga baik untuk validasi karyawan karena menunjukkan bahwa mereka adalah bagian berharga dari tim

Turnover karyawan adalah kejadian yang kerap terjadi, tetapi apabila hal ini sangat sering terjadi, tentu akan berimbas kepada kondisi finansial perusahaan. Dibutuhkan komunikasi yang baik serta penempatan posisi yang tepat agar turnover tidak sering terjadi. Dengan begitu, perusahaan dapat berkembang seiring dengan pertumbuhan karyawan yang ingin maju.